Rabu, 09 November 2011

Islam Dan Fenomena Melayu

Oleh : Nur Chairul Edwiansyah
Awal Mulanya Bangsa Melayu
Bangsa Melayu adalah masyarakat yang mendiami Benua Asia tepatnya di Asia Tenggara, asal muasal bangsa ini banyak menimbulkan pendapat para ahli di dunia, sebagian ahli berpendapat bahwa bangsa melayu berasal dari Utara yaitu Asia Tengah dan sebagian ahli menyatakan bahwa bangsa melayu memang sudah ada di Kepulauan Melayu atau Nusantara, apabila di kaji dari asal sukunya bangsa melayu ternyata pada awalnya berasal dari beragam suku yang antara lain dimungkinkan dari Suku Dravida di India, mungkin juga Mongolia atau campuran Dravida dengan Arya yang kemudian bercampur dengan ras Mongolia.


Kedatangan melayu ke Nusantara ini terjadi dua gelombang menurut para ahli sejarah[1]. Gelombang pertama diperkirakan antara 3000 – 2500 tahun Sebelum Masehi yang kemudian bangsa ini dikenal sekarang dengan sebutan Proto Melayu atau Melayu Tua, kemudian sekitar tahun 300 – 250 sebelum masehi terjadilah gelombang kedua yang disebut dengan Deutro Melayu yang dimana gelombang inilah yang paling terbesar dan paling dominan dalam masyarakat melayu.
Awal Mulanya Agama Islam
Di awal kelahiran nabi Muhammad saw pada tahun 570 sebelum masehi pada tahun gajah(tahun dimana terjadi sebuah peritiwa besar yang sangat menakjubkan yaitu matinya seluruh tentara Abraham dan Abrahamnya sendiri pada saat ingin menghancurkan bangunan kakbah yang ada dimekkah. Di saat memasuki kota mekkah Abraham serta tentaranya diserang oleh sekawanan burung yang membawa batu api lalu melempari pasukan tersebut hingga pasukan tersebut mati semua dan tidak ada yang tersisa satupun, anehnya para tentara yang terkena lemparan batu api dari kawanan burung tersebut walaupun hanya 1 butir yang kecil tubuh mereka seolah-olah meleleh digerogoti oleh api dari mulai kulit hingga tulang belulangnya hingga tiada meninggalkan sisa seperti daun yang dimakan oleh ulat). Ketika Muhammad berumur 40 tahun beliau diangkat sebagai seorang nabi dan rasul yang dimana disaat itu juga ia menerima wahyu pertama dari malaikat jibril yaitu Surat Al-ALAQ ayat 1-5. Di dalam gua Hira disaat nabi sedang bertafakur atau mencari kebenaran.
Para ulama ada yang menyatakan bahwa pada saat nabi Muhammad saw itu lahir disaat itulah islam ada bersamaan dengan lahirnya beliau, ada juga sebagian pendapat menyatakan bahwa agama islam itu ada pada saat nabi Muhammad saw berumur 40 tahun ketika beliau diangkat menjadi nabi dan rasul yang terakhir.
Nabi Muhammad saw membawa ajaran agama islam yang mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada seluruh umat tanpa saling membeda-bedakan, mengajarkan untuk mencintai kebenaran dan kedamaian di mukabumi, mengajarkan saling menghormati antara berbagai agama, bangsa dan Negara, mengajarkan hukum – hukum yang telah disesuaikan dengan keadaan zaman dari sekarang hingga akhi8r zaman nanti yang dimana hukum-hukum tersebut masih bisa dan akan dipakai. Nabi Muhammad juga mengajarkan kepada umatnya untuk meyakini bahwa tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan saya(Muhammad) adalah utusan Allah. Mukjizat yang paling besar diterima beliau adalah Al-Qur’an yang hingga kini di jadikan pedoman oleh umatnya dan semua tentang hukum, baik yang berhubungan antara manusia dan makhluk ciptaan lainnya maupun tentang hubungan manusia dengan tuhannya semua itu telah ada di dalam Al-Qur’an.
Datangnya Islam ke Nusantara
Ada beberapa teori yang mengungkapkan bagaimana islam datang ke Nusantara yang teori ini banyak menimbulkan berbagai pendapat dan pemahaman. Islam datang ke nusantara sekitar abad ke-15, dimana pada abad tersebut Islam telah diketahui dan menyebar dalam kalangan melayu, bukti bahwa islam telah menyebar dalama kalangan masyarakat adalah tertansformasikannya islam ke dalam aspek-aspek dan system nilai melayu serta islam tersebut juga telah menjadi identitas terhadap orang melayu, tetapi Islam itu sendiri sebenarnya telah datang pada abad ke-1 Hijriah yaitu di Indonesia[2], disinilah dapat dibuktikan bahwa pada abad ke 1 H islam telah datang ke Nusantara hanya saja pergerakan terbesarnya diketahui pada abad ke-15 H.
Masuknya islam ke nusantara menimbulkan 3 teori[3], teori pertama menurut Crawfudbahwa islam datangnya langsung dari Arab. Sementara itu keyzer beranggapan bahwa islam itu datangnya dari mesir atas dasar pertimbangankesamaan mahzab yaitu syafi’I, yang lalu teori ini juga di dikuti oleh Niemann yang akan tetapi Nimann mengatakan bahwa bukan dari mesir tetapi dari Hadramaut sebagai daerah datangnya islam. Sedangkan Vith dan Hamka mengemukakan bahwa islam dibawa oleh “orang-orang Arab” tanpa menyebutkan asal mereka. Teori kedua, menyatakan islam datang ke Asia Tenggara melalui india yaitu Gujarat pada abad ke-18-19 melalui jalur perdagangan yang pendapat ini dikemukakan oleh Pijnipel, Hurgronye, Moqutte, maupuyn stutterheim, yang kemudian di susul oleh kedatangannya orang-orang arab terutama menisbahkan dirinya sebagai keturunan Nabi Muhammad.Teori ketiga, menyatakan bahwa islam itu datang dari benggali yang kini berubah namanta menjadi Bangladesh yang diajukan oleh fatimi,selanjutnya fatimi juga menjelaskan Islam muncul pertama kali di semenanjung Malaya dari arah pantai timur melalui Kanton, Phanrang(Vietnam), Leran dan Trengganu.
Penerimaan Islam Di tanah Melayu
Islam disambut baik oleh orang melayu dikarenakan nilai dan ajaran masyarakat meayu hampir sama bentuknya dan yang menjadi dominannya adalah kesamaan bentuk islam yang datang ke nusantara yang berasal dari Gujarat dengan yang ada atau dengan sifat mistik dan sinkretisme kepercayaan nenek moyang setempat. Pires dan simonn menyatakan bahwa factor itu adalah sifat islam yang sangat sederhana. Snouck Hurgronye menolak argument ini karena didasarkan asuimsi bahwa islam adalah agama yang secara alamaiah sederhana, yang mengandung unsur – unsur tribalisme, karena kelahirannya ditengah – tengah kabilah Arab.
Penyebaran Islam di yang begitu masif di wilayah Indo-Melayu dapat dikelompokkan kedalam dua jalur yaitu melalui jalur perdagangan seperti di wilayah pesisir dan di daerah yang tidak terjangkau oleh perdagangan atau disebut juga di daerah perdalaman maka cara menyebarkan agamanya melalui para sufi, hal ini ditandai dengan berkembangnya tarekat-tarekat di Indonesia pada abad ke-6 dan ke-7.
Jadi, Islam datang ke melayu merupakan babakan yang baru bagi kehIdupan orang melayu, karena sebelum datangnya Islam, orang melayu hidup dalam dunia mitos dan mistis seperti halnya ajaran hindu dan budha yang tidak jauh dari hal-hal yang melayu anut. Begitu islam datang ke kalangan melayu mereka secara perlahan mulai memasuki agama islam yang dikarenaka islam itu sendiri membawa konsep-konsep dan nilai-nilai baru yang menyebabkan hal-hal mitos dan mitis itu juga yang akhirnya tersingkirkan. Di sisi lain juga islam dipercayai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam keyakinan orang melayu sebelumnya.
Pengislamian Melayu
Begitu Islam datang ke tanah Melayu, karena melayu dan islam hamper sama bentuk ajarannya maka agama islam secara langsung dipakai oleh masyarakat melayu sehingga semua ajaran melayu yang dimana mempunyai kekurangan akan di tambah bahkan yang salah dalam bentuk ajarannya seperti masih mempercayai akan keyakinan animism dan dinamisme mereka langsung menggantinya dengan apa yang di ajarkan oleh Islam.
Di saat itu tiada satupun masyarakat melayu yang memeluk agama lain selain agama islam setelah kedatangan islam ke tanah melayu dan ketika islam telah menyebar dan dikenal oleh masyarakat Melayu. Melayu menjadikan Islam sebagai pedoman yang memang harus benar-benar di laksanakannya karena masyarakat melayu di saat itu telah mengaggap bahwa memang islamlah agama yang paling benar sehingga harus dijadikan pedoman, dan dikarenakan juga islam dapat memcahkan permasalahan mereka sebagai masyarakat melayu saat itu yag telah lama tidak terpecahkan.
Karena Islam telah menjadi pedoman masyarakat melayu maka islam telah bercampur dan dicampurkan ke dalam tradisi dan adat Melayu lalu jadilah yang dinamakan dengan tranformasi[4] budaya melayu yang di dalamnya terdapat berbagai aspek seperti :
1. aspek kepercayaan atau keyakinan,
dalam Aspek kepercayaan atau keyakinan, pada mulanya masyarakat melayu adalah masyarakat yang mempunyai keyakinan terhadap benda-benda mati yang memiliki kekuatan ghaib dan keyakinan terhadap roh-roh nenek moyang yang masih hidup. Begitulah keyakinan masyarakat melayu pada saat itu, tetapi islam datang dengan mengajarkan dan memecahkan permasalahan mereka yang ada pada saat itu tentang keyakinan masyarakat melayu, yang sesungguhnya terkadang masyarakat melayu meragui hal-hal yang mereka sembah namun yang sering menjadi pertanyaan mereka adalah kepada siapa kami seharusnya menyembah?. Maka islam menjelaskannya dan mengajarkan mereka bagaimana dan siapa yang harus mereka sembah, islam mengajarkan kepada mereka, terutama kita semua untuk meyakini satu hal yang harus kita yakini ialah tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Salah satu dari beberapa permasalahan keyakinan pada zaman itu adalah mereka selalu berpikir dan mempermasalahkan tentang hari akhir atau setelah kematian, maka masyarakat melayu pada zaman itu bagi siapa saja yang meninggal dunia atau telah mati maka mayat mereka akan dibakar dan abunya akan dibuang di sungai, lautan dan tempat sebagainya yang mereka percayai bahwa tempat tersebut dan dengan dibakarnya mayat tadi maka yang telah meninggal itu arwah atau roh nya akan bebas dan terbebaskan, padahal mereka tidak pernah mengetahui bahwa ada kehidupan yang lebih indah dibanding kehidupan dunia yang harus seluruh umat manusia jalani sekarang. Tetapi islam telah mengajarkan kepada mereka tentang hari akhir itu dan mereka menerimanya. Inilah tanda bahwa ada perubahan dalam aspek kepercayaan.
2. Aspek pendidikan,
Dalam Aspek pendidikan, banyak hal yang merubah cara dan system pendidikan mereka kepada apa yang telah ditunjukkan dalam islam, seperti: bahwa menuntut ilmu itu adalah kewajiban atau diwajibkan bagi yang beragama islam, cara mengajarkan agama kepada anak seperti: apabila anak tidak mau shalat maka pada umur 7 tahun seringlah dinasehati, maka pada umur 9 tahun apabila anak masih saja sulit untuk melakukan shalat maka pukullah ia, secara tidak langsung cara seperti ini telah mengajarkan dan menanamkan sejak dini kepada anak untuk berbuat disiplin dan penuh bertanggung jawab.
3. Aspek politik,
Dalam perpolitikan islam mengupas habis masalah tentang seperti memilih pemimpin agar Negara dapat dipimpinnya dengan benar. Merubah hukum-hukum yang ada menjadi hukum islam dan sebagainya yang berkaitan dengan perpolitikan islam telah menjelaskannya.
4. Aspek Nilai
Dalam aspek nilai, islam telah mengubah yang utama pada manusia yaitu cara pandang dan berfikir umat manusia, sehingga manusia dapat menilai yang baik dan benar menurut pegangannya yaitu islam.
Dalam proses perkembangan islamisai, masyarakat melayu memiliki tiga system nilai yang selalu dipelihara, dihayati, dan diindahkan dan dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.
a. System nilai yang bersumber dari agama islam.
System nilai yang bersumber dari agama islam diakui sebagai system nilai tertinggi yang bersumber dari Allah, oleh karena itu sanksi yang muncul bukan hanya sebatas di dunia, tetapi juga di akhirat. System nilai ini berjalan bukan karena ada suatu lembaga atau badan tertentu, tetapi lebih banyak factor kesadaran setiap individu. System nilai ini tidak hanya berhubungan secara vertical saja ( anatra manusia dengan Tuhan-NYA ), tetapi juga mencakup secara horizontal antara manusia dengan manusia dan tata kehidupan manusia di bumi. Dan system ini menjadi tolak ukur system-sistem nilai melayu lainnya.
b. System nilai yang diberikan oleh adat.
System ini memberikan ukuran dan ketentuan-ketentuan terhadap manusia untuk berbuat, bertingkah laku dan diikuti dengan sanksi-sanksi yang cukup tegas.System ini dibuat oleh adat yang merupakan hasil pemikiran para pengagas adat yang mengatur lalu lintas kehidupan masyarakat, sehingga kehidupan berjalan damai dan harmonis.System nilai ini sudah bersifat tulisan yang dituangkan dalam berbagai peraturan adat atau undang-undang bernegara.System nilai ini dipandang sebagai penjabaran atau oprasional dari system agama yang sifatnya lebih abstrak.
c. System nilai yang bersumber dari tradisi.
System nilai tradisi bersumber dari kebiasaan masyrakat, dan kebiasaan itu dipandang baik dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.System nilai tradisi bertujuan sebagai untuk menjaga keharmonisan dengan alam, sehingga dari hal inilah terjadinya berbagai upacara dan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menjaga keharmonisan kehidupan manusia.
Ketiga system inilah yang mewarnai dan mempengaruhi tingkah laku kehidupan masyarakat melayu.Dalam masyarakat melayu, ketiga system ini tidak bisa dipisahkan secara tegas, walaupun secara konseptual bisa dibedakan, mereka hadir sebagai satu kesatuan dalam setiap kegiatan, namun tergantung kedominan suatu masyarakat dalam menentukan system nilai ini.
5. Aspek ekonomi,
Dalam hal prilaku ekonomi, islam mengajarkan adil dan jujur. Hal ini telah dianut masyarakat melayu sebelumnya dan kedatangan islam memberi penjelasan akan berlaku adil ini dilandaskan kepada hukum syariat islam.
6. Aspekseni,
Seni bagi masyarakat melayu adalah sebagai salah satu bagian dari hidup mereka karena bagi mereka kesenian melayu yaitu berbagai nilai keindahan yang dipandang orang melayu sebagai ukuran dalam menentukan sesuatu itu indah, elok, molek, cantik, dan memiliki keperluan untuk kebahagian dalam hidup.
Pada masyarakat melayu paling tidak ada tiga babak kesejahteraan yang cukup besar maknanya bagi agama budaya dan kehidupan masyarakat Melayu, yaitu :
a. Masa – masa awal dari masyarakat Melayu yang menganut tradisi Melayu nusantara yang bermuatan alam fikiran animism dan dinamisme
b. Masa setelah orang melayu berkenalan dengan agama hindu dan budha
c. Masa setelah orang melayu menerima agama islam dalam kehidupannya dan menjadikan islam sebagai identitas diri mereka
Menurut UU Hamidy ada beberapa unsur yang terkandung dalam karya-karya seni orang melayu yaitu:
a. Pesan, pedoman, dan teladan tentang jalan yang benar
b. Sindiran yang halus untuk pergaulan social
c. Jalan nasib manusia sebagai hamba atau fakir dalam liku – liku suka dukanya
d. Cinta sebagai sentuhan batin, bukan sentuhan jasmani kasar
e. Alam sebagai lambang dan khiasan hidup
f. Keseimbangan dunia akhir, lahir batin atau bentuk dengan isi
g. Perulangan pola atau bingkai
7. Aspek budaya,
Selain masuk pada bidang seni, islam juga masuk dan mempengaruhi budaya melayu yang masih bertitik tolak pada leluhurnya. Orang melayu sangat kuat dalam memegang kebudayaannya, mereka benar-benar berusaha memahami makna yang terkandung dalam adat budayanya dan menjalankan apa-apa yang ada dalam budaya melayu tersebut.
Proses transformasi atau pengislamisasian budaya melayu lebih mudah dan dapat dengan segera diterima oleh masyarakat melayu kala itu. Ini dikarenakan ajaran islam tidak hanya menekankan persoalan keimanan, tetapi juga masalah perbuatan atau prilaku. Disamping itu banyak ajaran dalam islam yang sesuai dengan budaya melayu sehingga tidak heran jika muncul suatu pernyataan yang menyatakan melayu identic dengan islam.
Dilihat dari aspek awal islam membangkitkan mati ide dan mati tammadun sehingga muncullah suatu semangat rasionalisme dan intelektualisme. Contoh : pada sebelum kedatangan islam masyarakat melayu sangat malu apabila ia melanggar adat, tetapi setelah kedatangan islam masyarakat melayu menjadi malu apabila ia melanggar ajaran islam.
Fenomena yang Terjadi antara Islam dan Tradisi Melayu
Islam datang dan berkembang ke melayu saat masyarakat melayu telah berada pada agama Budha dan hindhu dan masih mempunyai keyakinan animism dan dinamisme, kedatangan islam saat itu mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan masyarakat melayu. Tetapi perubahan yang terjadi tidaklah sepenuhnya sempurna hingga terkadang masyarakat melayu harus memperdebatkannya untuk mencari jalan keluar atau kata mufakat.
Perubahan yang terjadi walaupun tidak sempurna ajarannya dikarenakan beberapa Faktor seperti:
1. Dikarenakan agama dan keyakinan sebelumnya (sebelum agama islam) jadi ada kesulitan para sufi dan penyebar agama islam yang lainnya untuk merubah suatu hal yang telah mendarah daging padalah hal itu dilarang oleh agama.
Contoh hal ini: di dalam masyarakat melayu hal seperti ini masih banyak dijumpai yaitu seperti apabila ingin melaksanakan shalat jumat maka mereka terlebih dahulu membekar kemenyan, ini layaknya agama hindhu dan budha
2. Dikarenakan adanya adat istiadat yang berlaku dikalangan tersebut,
3. Sebelum menyelesaikan penyampaian ajaran agama islam itu secara penuh, mereka telah meniggal duluan.
4. Ingatan dan Ilmu para sufi dan penyebar agama islam yang lain
5. Kemampuan ingatan dan pemahaman para murid yang di ajar.
Jadi, lima factor ini yang menjadi pengaruh kesempurnaan islam di tanah melayu dari dulu hingga saat ini. Yang menjadi dilemma besar saat ini, masyarakat melayu semuanya sudah mengenal tulisan tetapi mereka tetap tidak ingin merubah ajaran islam yang sesungguhnya menjadi sempurna yang terkadang dikarenakan kesombongan dirinya yang tidak ia sadari menjadi kebodohan bagi dirinya. Al-Qur’an telah mengatakan dan menjelaskan” apabila mereka ditanya mengapa kalian berbuat seperti ini”, maka mereka akan menjawab, “inilah hal yang telah nenek moyang dan orang terdahulu sebelum kami telah melakukannya”.Walaupun hal itu salah tetapi mereka tidak mau mengubahnya karena kesombongan mereka sendiri.
Disamping itu, era yang modern ini masyarakat melayu islam masih juga terlalu berlebihan akan mempercayai suatu kekuatan-kekuatan ghaib selain bersumber dari Allah SWT yaitu seperti syetan, jin, hantu dan sebangsanya, dan hal ini sebenarnya haruslah dihilangkan karena dapat merusak moral masyarakat melayu. Jadi, ketika ada sesuatu yang aneh masyarakat melayu selalu dan sering mengaitkannya dengan syetan, jin hantu dan sebangsanya padahal hal itu memang kejadian alam yang sudah semestinya terjadi. Jika, jin dan golongannya juga,semisalnya ada sesuatu yang aneh maka ia menyalahkan manusia, apakah manusia akan diam saja? Ya tentu manusia juga akan marah. begitu halnya juga dengan jin dan golongannya walaupun mereka sebagian memang ada yang akan mengganggu manusia agar masuk neraka tetapi sebagian mereka tentu tidaklah ingin disalahkan terus menerus oleh manusia, sedikit-dikit jin, ada yang aneh jin lagi disalahkan, segalanya jin. Hal ini lah yang dapat merusak moral manusia jadi masyarakat melayu hanya menakuti hal yang sebenarnya mereka nyata tetapi tidak ada.
Keterbelakangan masyarakat melayu terutama di Indonesia ini, dipicu oleh masyarakat melayu tersebut yang terkadang tidak ingin melihat jauh lebih luas alam ini, terutama fenomena-fenomenanya, karena yang tadi telah disebutkan apabila ada yang terjadi pada alam maka mereka akan bilang bahwa itu sama jin, syetan. maka mereka akan mendatangi seperti dukun dan sebagsanya yang padahal dukun itu juga adalah sebenarnya syetan dan sebangsanya. Hal yang seperti inilah yang membuat masyarakat melayu tidak terbuka pola pikirnya hanya di ruang lingkup sebatas itu saja. Coba jikalau mereka mengakaji alam seperti orang yang atheis maka kita juga akan sepintar dan sehebat mereka dan kita akan bisa lebih bersyukur dan mendekatkan diri kita kepada Allah sang maha pencipta, hanya saja kebodohan kita tadi yang menjajah kita.
Saat ini orang melayu sudah merdeka dari penjajahan segala bangsa tiada lagi yang terjajah dan akan menjajah. Kini orang melayu telah bebas akan teapi kebebasannyalah yang membuat kebodohan, sehingga kebodohan tersebut menyelimuti masyarakat melayu(kita semua), jadi kebodohan yang menjajah kita atau kita telah dijajah kebodohan kita sendiyang mejadikan kebodohan telah menjajah kita sendiri. Untuk melepaskannya kita haruslah merdeka seperti kita memerdekakan diri kita dari bangsa lain hanya penjajahan kebodohan ini adalah penjajah yang tidak bisa kita lihat tetapi dapt kita rasakan dikarenakan juga penjajah itu ada di dalam diri kita masing-masing. Jadi bagaimanakah kita keluar dari semua ini? Jawabannya ada disetiap diri kita dan lingkungan kita termasuk pemerintahan yang mempunyai kuasa besar yang dapat memberi pengaruh kepada para pemuda yang akan menjadi generasi yang akan datang.
Kesimpulan
Bangsa Melayu adalah bangsa yang mendiami Asia Tenggara di dunia yang merupakan perpaduan dari beberapa suku dan bangsa yang ada di dunia yang menyebar melalui jalur perairan. Kedatangan bangsa melayu ke Nusantara(Asia Tenggara) terjadi dua gelombang yang pertama disebut Proto Meelayu atau melayu tua yang kemudian Deutro Melayu atau melayu Muda.
Ketika islam datang ke Nusantara melalui jalur perdagangan bangsa melayu telah memluk agama hindu dan budha dan juga masih meyakini akan animism dan dinamisme, tetapi semua itu telah berubah ketika mereka mulai mengenal islam karena islam telah membuka pikiran bangsa melayu dan telah memecahkan permasalahan-permasalan yang tidak bisa dijawab oleh ajaran yang lain. Dikarenakan juga budaya melayu hamper sama dengan ajaran islam maka melayu memilih islan sebagai ajaran agamanya yang lalu terjadi pengislamisasian di dalam budaya masyarakat melayu tersebut.
Di masyrakat melayu sendiri terjadi permaslahan-permasalahan teutama tentang ajaran islam itu sendiri sehingga manimbulkan beberapa aliran agama hal ini dsebabkan oleh adanya bebrapa factor yang terjadi sehingga membua islam dikalangan masyarakat melayu tersebut kurang sempurna dan tidak tahu yang sempurna itu seperti apa, tetapi masyarakat melayu dapat menuju kesempurnaan itu hanya saja masyarakat melayu terbelunggu oleh kebodohan mereka yang tidak mempunyai keinginan untuk membuka wawasan yang dikarenakan juga oleh kesombongan mereka sendiri. Jika hal ini terjadi terus menerus maka bangsa atau masyarakat melayu tidak akan maju peradabannya seperi dahulu lagi, dan Negara yang didiami melayu ini akan terus menerus terbelakang.
Hasan al-banna pernah berkata “ jika kalian ingin mengetahui keadaan suatu Negara maka tanyakanlah kepada pemuda di Negara tersebut”
Saran
Penulis berharap, makalah ini dapat brmanfaat untuk para pembaca dan pihak lainnya.Meskipun makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan daan masih banyak kekuranga. Penulis menyadari semua itu, oleh Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan pihak lainnya untuk perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan datang.


[1]Kalimat ini dikutip dari buku tamadun melayu karangan hasbullah yang menjelaskan tentang teori kedatangan islam ke Asia Tengara, hal : 8
[2] Teori ini di ajukan oleh Hamka dalam Seminar Masuknya Islam ke Indonesia (1962)
[3]Teori Ini diambil dari buku tamadun melayu, hasbullah, hal 26
[4]Dalam kamus bahasa Indonesia, transformsi adalah perubahan rupa (Bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya).Maksud perubahan disni bermakna dapat membawa perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar