Jumat, 26 April 2013

Shalat Ghaib yang seharusnya


Beberapa saat yang lalu ketika ada kisah salah seorang ustad terkenal Indonesia meinggal atau disaat ada bencana alam yang terjadi yang memakan ratusan bahkan ribuan jiwa, kita selalu menyolatkannya dengan shalat ghaib atau shalat jenazah yang jenazahnya tidak ada dihadapan kita, kita shalat dengan bersama-sama dari suatu tempat, benarkan? Tapi pernahkah kita menanyakan apakah ada rosulullah melakukannya atau tidak? Atau kita hanya ikut-ikutan saja?
Mungkin tulisan saya bisa sedikit menjelaskan tentang tata cara pelaksaan shlat ghaib.
Shalat ghaib terbagi pada 2 jenis tatacara pelaksanaanya yaitu:

1.    Dari Jabir r.a bahwa Rosulullah SAW melakukan shalat jenazah untuk Raja An-Najasyu denga melakukan takbir 4 kali. (HR Muttafaqun Alaihi) Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits yang sama dari Abi Hurairah r.a., demikian juga dari An-Nasa'i serta At-Tirmizy. 

Asbabal wurud hatdist tersebut:
Dalam hadist ini rosul mendngar tentang kematian rasa An-Najasyi tetapi tidak mendengatkan bahwa raja tersebut telah dishalatkan atau tidak oleh sebab itu rosul menyolatkan raja An-Najasyi tersebut sedangkan jenazahnya tidak ada ditempat, raja an-najasyi meninggal dan dikuburkan di negaranya yang bernama Habsyah, yang jauh dari tempat kediaman rosul pada saat itu, negara tersebut mempunyai penduduk atau pengikut rasa An-Najasyi yang beragamakan Nasrani, sedangkan raja An-Najasyi adalah seorang Islam, maka rosul menyalatkannya lantaran dikhawatirkan atau ditakutkan dinegara yang jauh disana raja tersebut tidak ada yang menyalatkannya, jika jelas sudah ada yang menyolatkannya maka tidak perlu lagi shlat ghaib.

2.    Abu Hurairah ra: "sesungguhnya seorang perempuan hitam yang biasanya membersihkan mesjid atau seorang pemudi, Rasulullah SAW merasa kehilangnya. beliaupun bertanya tentangnya. mereka menjawab "ia telah meninggal." nabi SAW berkata,"mengapa kamu tidak memberitahukan kepadaku." ia (Abu Hurairah) berkata,"seakan-akan mereka menyepelekan urusannya." beliau bersabda, "Tunjukkanlah kepadaku kuburannya." maka mreka menunjukkannya lalu beliau (rasul) menyalatkannya."
(shahih Muslim 2:699 no. 956, Shahih ibnu Khuzaimah 2:272 no. 1299, Sunan al-Baihaqiy al-Kubra 4:47 no. 6805, Sunan ibnu majah 1:489 no 1527, Musnad Ishaq Ibnu rahawaih 2:199 no. 35)
diperjelas oleh: Ibnu Abbas berkata,"Nabi SAW shalat atas kubur setelah satu bulan"
(sunan ad-Daraquthniy 2:78 no.8 )
asababul wurudnya adalah:
Beliau(Muhammad SAW) mengunjungi salah satu mesjid di salah satu kota yang beliau selalu shalat disana diwaktu yang lalu, kemudian beliau berkunjung dan beliau tidak melihat penjaga mesjdi tersebut, lalu beliau bertanya kepada sahabatna tentang keberadaan penjaga mesjid itu, beliau mendapatkan berita bahwa dia telah meninggal satu bulan yang lalu, dan beliau begitu marah dikarenakan tidak diberitahu oleh siapapun, karena hal tersebut dianggap oleh para sahabat tidaklah sangat penting diberitahu kepada rosulullah, lalu beliau bertanya dimana ia dikuburkan, lantas beliau menyalatkan dihadapan kuburannya...

Setelah anda membacanya apakah anda yakin bahwa shalat ghaib yang anda lakukan itu benar?
Jika tidak benar maka kembalilah kedalam kebenaran tersbut, karena saya tidak mw kita dibilang lebih pintar dari pada rosulullah yang membuat tatacara sendiri dalam beribadah

jika ada cara-cara shalt ghaib selain yang saya terangkan, silahkan diperjelas....
dan jika ada kesalahan maka beritahulah saya... :)



Tidak ada komentar :

Posting Komentar